Mahu Tahu Weton Jawa Itu Apa, Simak Ulasan Berikut Ini.

Bogorprime.com - Berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa, weton Jawa artinya adalah suatu peristiwa yang terjadi pada hari tertentu. 

Kejadian tersebut dapat diramal dengan menelaah saat terjadinya sebuah peristiwa dalam suatu siklus hari berdasarkan kalender tradisional weton Jawa.

Adapun, dasar dari weton Jawa itu adalah moco ing waskito, yang berarti membaca kejadian dari fenomena atau tanda-tanda (alam) yang telah terjadi sebagai panduan untuk memahami setiap peristiwa yang akan terjadi. 

Baca Juga: Inilah 5 Tips Lewati Malam Minggu Bagi Para Jomblo Agar Seru dan Ga Gabut!

Sehingga, Ingatan-ingatan tersebut kemudian dicatat ketika orang mulai mengenal tulisan dan catatan-catatan fenomena alam waton Jawa.

Yang polanya telah diuji berulang-ulang secara empiris, kemudian ditata menjadi suatu sistem penanggalan yakni, weton Jawa.

Adapun, salah satu contoh dari metode peramalan weton Jawa ini dapat ditemukan dalam sistem perhitungan neptu pada hari kelahiran Jawa yang disebut Wetonan. 

Ada beberapa versi dalam perhitungan neptu weton Jawa, antara lain Pancasuda, Saptawara/Pancawara, dan Kamarokam.

Baca Juga: Pengedar Narkotika Dibekuk Polsek Dramaga Polres Bogor Bersama Barang Bukti

Leluhur kita percaya bahwa hari dimana seorang anak dilahirkan akan membawa pengaruh pada sifat, karakter dan jalan hidup anak tersebut.

Sejak jaman dahulu, sistem penanggalan atau penghitungan neptu weton Jawa ini sudah biasa digunakan oleh masyarakat Jawa.

Bukan hanya sebagai penanda hari lahir saja ataupun untuk menggambarkan sifat, karakter dan nasib seseorang, melainkan bisa juga digunakan untuk menentukan masa tanam dan panen, meramal kecocokan jodoh, ataupun untuk meramalkan hari baik untuk tujuan tertentu.

Baca Juga: Ini 5 Tips Malam Minggu Bersama Pasangan: Dijamin Lebih Asik dan Romantis

Berbagai pakem dalam penghitungan ataupun penafsiran dari weton sudah mengakar begitu dalam. Beragam metode, rumus, ataupun ketentuan yang diyakini dari generasi ke generasi memiliki makna yang menjadi tuntunan ataupun peringatan bagi yang mempercayainya.